Cara Mendidik Anak Mengatasi Rasa Takut Yang Berlebihan

Cara Mendidik Anak Mengatasi Rasa Takut Yang Berlebihan
Cara Mendidik Anak Mengatasi Rasa Takut Yang Berlebihan
Perkembangan Balita - Cobalah melayangkan ingatan ketika masih kecil. Saat balita, wajar bila Anda mengalami rasa takut berlebihan. Misalnya saja takut akan kegelapan, serangga, atau badut sekalipun. Yang terbilang cukup sering adalah rasa takut ketika malam tiba apalagi harus tidur sendirian. Bayangan dan imajinasi hadirnya sosok monster atau tokoh yang menakutkan mudah mencuat ke dalam pikiran. Situasi serupa yang Anda pernah alami, bisa saja terjadi pada buah hati Anda.

Padahal, SEBENARNYA KETAKUTAN MASA KECIL BUKAN SAJA MENJADI HAL YANG NORMAL, TETAPI JUGA MENJADI BAGIAN PENTING DARI PROSES PERKEMBANGAN. Menurut Berry Brazelton, dokter spesialis anak, rasa takut tak pelak muncul pada periode belajar hal-hal baru dan itu berlangsung dengan cepat. Kemampuan dan indenpensi baru yang dimiliki anak membuatnya keluar dari keseimbangan.

Fakta menarik lainnya, biasanya ketakutan di masa kecil seperti "teror malam" memang mudah dialami oleh anak-anak berusia 3-5 tahun. Penyebabnya, pada rentang usia tersebut mayoritas anak-anak mengalami transisi dari terbiasa melakukan tidur siang hari ke tidak tidur siang sama sekali karena mereka mulai bersekolah, mengikuti les, maupun terlalu asyik bermain.

"Teror Malam" adalah hasil dari anak yang tidak mampu melewati siklus tidur dengan baik. Si kecil menjadi terlalu lelah sehingga jatuh ke dalam tidur nyenyak yang sangat cepat. Sayangnya, karena siklus tidur yang belum kembali normal, otak anak ingin tetap memaksa ke dalam tahap tidur nyenyak, tetapi kerap tidak diiringi kondisi fisik yang relaks.

Nah, para pembaca Perkembangan Balita, untuk membantu mengatasi rasa takut yang berlebihan, sebagai orang tua, Anda sebaiknya dapat lebih teliti membaca tanda-tanda ketakutan si kecil. Menawarkan perlindungan adalah jawaban idealnya, bukan malah memarahi dan menekan perasaan mereka.

Comments