Cara Mendidik Anak Laki-Laki "Si Jagoan Cilik"

Cara Mendidik Anak Laki-Laki "Si Jagoan Cilik"
Cara Mendidik Anak Laki-Laki "Si Jagoan Cilik"
Perkembangan Balita -Kerap kali para ibu berujar bahwa mengurus anak laki-laki lebih capek ketimbang anak perempuan. Ada pula yang bilang, mengasuh jagoan cilik menyenangkan sekaligus menguras tenaga.

Ya, anak laki-laki cenderung hiperaktif ketimbang anak perempuan. Namun, tentu saja ada konsekuensi masing-masing karena tanggung jawab membesarkan anak perempuan juga sama berat. Umumnya, si jagoan cilik secara alamiah lebih senang beraktivitas fisik dan memiliki keingintahuan yang besar.

Tanpa disadari, orang tua menekankan pentingnya sosok maskulin dan tangguh yang kadang tidak sesuai usia anak. Misalnya, Anda mengajarkan anak laki-laki tidak boleh menangis atau emosional. Sebagai jagon cilik, idealnya dia cepat mandiri, bertanggung jawab terhadap saudara perempuan dan ibunya, serta tidak perlu merengek minta dipeluk.

Sebaiknya, jangan terlalu cepat memberikan "beban" seperti itu kepada putra Anda. Biarkan dia berkembang sesuai tahapan usianya. Seperti dituturkan Steve Biddulph dalam bukunya Raising Boys, perkembangan pria ada tiga tahap.
  • Pertama, ketika lahir hingga enam tahun, kedekatan utama anak adalah dengan ibunya. Di tahap inilah anak belajar tentang kasih sayang. 
  • Tahap kedua pada usia 6-14 tahun, ketika anak mulai melihat sang ayah membantu menemukan minat dan aktivitas baru.
  • Sementara tahap ketiga pada usia 14 hingga dewasa, saat anak terus belajar kemampuan - kemampuan baru, tanggung jawab baru, dan penghargaan diri dari komunitas baru. Kehadiran ayah dan sosok pria dewasa sebagai "mentor" amat berperan.
Selain tetap memberikan kasih sayang yang sama dengan saudara-saudara perempuannya, berikut beberapa tips praktis membesarkan jagoan cilik.

MEMBERI CONTOH POSITIF
Anak gampang meniru perilaku orangtuanya, maka sebaiknya Anda lebih berhati-hati bersikap, konsisten, dan ikuti peraturan. Contoh : saat makan bersama, Anda ditelepon Bos, lalu melontarkan pernyataan berbohong. Tentu saja, si kecil yang mendengar percakapan tersebut dengan mudahnya meniru perilaku Anak.

AJAK MENGOBROL DAN MENGEKSPRESIKAN PERASAAN
Diskusikan hal-hal ringan dengannya. Sepulang sekolah, tanyalah kegiatan putra Anda hari itu. Biarkan dia bercerita pengalamannya dengan ekspresif, ajak berdiskusi tentang ide kegiatan yang disukainya, dan cara menyelesaikan tugas.

HINDARI BIAS GENDER
Kenalkan anak laki-laki denga aktivitas seperti Anda memperlakukan anak perempuan Anda. Biarkan dia melakukan apa yang disukai. Berikan kesempatan juga berpartisipasi  mengerjakan pekerjaan rumah, termasuk kegiatan memasak.

DISIPLIN SESUAI USIA ANAK
Umumnya, orang tua cenderung lebih tegas terhadap anak laki-lakinya. Upayanya bersikap adil pada anak laki-laki dan perempuan Anda, sesuai tahap umumnya. Bila putra Anda melakukan hal positif, jangan segan-segan untuk memberikan pujian.

Nah, para pembaca Perkembangan Balita, semoga informasi di atas bisa bermanfaat bagi kita semua, sehingga dengan pola asuh yang tepat, anak kita bisa menjadi anak yang berguna.

Comments