Cara Mengatasi Gangguan Tidur Pada Anak

Cara Mengatasi Gangguan Tidur Pada Anak
Cara Mengatasi Gangguan Tidur Pada Anak
Perkembangan Balita - Tidur merupakan kebutuhan penting pada anak, sama pentingnya dengan kebutuhan nutrisi. Kebutuhan tidur pada anak akan semakin berkurang sesuai dengan bertambahnya usia. Tidur adalah aktivitas utama otak sepanjang awal perkembangan anak. Pada usia 2-5 tahun, anak-anak menghabiskan jumlah waktu yang sama antara terjaga dan tidur. Selama masa anak-anak dan remaja, tidur menyumbang rata-rata 40 persen dalam satu hari.

Bila jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tidur tidak mencukupi, dapat terjadi gangguan tidur. Anak yang sulit tidur  atau rewel sepanjang malam akan mengganggu  dan hal ini dikeluhkan sebagai gangguan tidur anak oleh keluarga. Secara keseluruhan gangguan tidur mungkin terjadi pada 20-30 persen anak. Anak yang bermasalah dengan tidur dan menyebabkan gangguan tidur pada anak dan nantinya akan memberikan dampak yang kurang baik untuk anak maupun keluarga. Sebagian besar  orangtua akan membawa anaknya untuk mencari pertolongan bila orangtua sudah merasakan dampak akibat gangguan tidur pada anak, sebaiknya kita mengetahui pola tidur normal pada anak.

Gangguan tidur pada anak disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkontribusi yang merupakan mekanisme dasar, yaitu durasi tidur yang tidak sesuai usia anak (insufficient sleep quality), kualitas tidur yang buruk  (poor sleep quality) dan periode waktu tidur yang tidak sesuai terkait gangguan irama sirkardian.

Gangguan tidur dikelompokkan dalam 2 kategori besar, yaitu disomnia dan parasomnia. Disomnia adalah gangguan yang terjadi pada anak yang memiliki kesulitan untuk tidur, dalam mempertahankan tidur di malam hari, atau mengalami rasa kantuk berlebihan di siang hari. Sementara itu parasomnia adalah suatu keadaan terbangun pada  malam hari yang tidak biasa.

Bila dikelompokkan berdasarkan usia, GANGGUAN TIDUR YANG TERJADI PADA ANAK AKAN BERBEDA BERDASARKAN USIA ANAK, yaitu:

1. PADA USIA BAYI 2-12 BULAN
Sering ditemukan gangguan tidur berupa terbangun pada malam hari yang berlebihan dan gerakan ritmik saat tidur seperti heading banging, body rocking dan body rolling.

2. PADA USIA 1-3 TAHUN
Sering dijumpai adalah masalah jam tidur, terbangun pada malam hari dan gerakan ritmik selama tidur. Hal ini dapat terus berlangsung sampai usia prasekolah.

3. PADA USIA 3-5 TAHUN
Masalah tidur yang sering dijumpai adalah teror tidur, mimpi buruk, masalah jam tidur dan terbangun saat tidur malam. Beberapa anak dijumpai kasus OSAS, berjalan saat tidur dan teror tidur.

4. PADA USIA ANAK SEKOLAHAN 6-12 TAHUN
Lebih banyak lagi gangguan tidur yang dapat dijumpai yaitu berjalan saat tidur, teror tidur, bruxim, enuresis, OSAS, waktu tidur yang kurang, kebiasan tidur yang tidak sehat, serta restles legs syndrome.

5. PADA MASA REMAJA
Pada masa remaja, gangguan tidur yang dapat ditemukan seperti jumlah tidur yang kurang, insomnia, tidur larut malam, OSAS, restless legs syndrome dan narkolepsi.
Pendekatan gangguan tidur dapat melalui beberapa gejala yaitu gejala cemas (anxiety symptoms), terbangun malam hari (nightwakings) dan mengantuk pada siang hari (daytime sleepiness). Cara sederhana dan mudah dikerjakan oleh praktisi kesehatan adalah menggunakan kuesiones skrining gangguan tidur. Ada beberapa kuesioner yang sudah divalidasi dengan baku emas pemeriksaan polisomnografi atau aktigrafi.

Nah, para pembaca Perkembangan Balita, semoga informasi "Cara Mengatasi Gangguan Tidur Pada Anak" di atas bermanfaat bagi Anda semua....salam bahagia.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment