Pola Asuh Anak: Sengaja Tak Memberikan ASI |
DAMPAK NEGATIF
Nah, dari uraian di atas, ini merupakan pola asuh anak yang salah. Jika bayi tidak mendapat ASI ekskusif selama enam bulan pertama kehidupannya, inilan dampak negatif yang akan muncul:
- KESEHATAN - ASI adalah cairan kehidupan yang paling lengkap kandungan nutriennya dan memiliki antibodi, sehinnga apabila tidak mendapatkan ASI, bayi akan lebih gampang sakit.
- KECERDASAN - Penelitian membuktikan bahwa bayi-bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, pada usia 12 tahun, IQ-nya lebih rendah dibanding bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Ini karena minimnya proses pengaktifan simpul-simpul saraf selama menyusui.
- EMOSI - Hubungan emosi dan kelekatan bayi-bayi yang tak mendapatkan ASI eksklusif dengan ibunya tak seintens mereka yang mendapatkannya, karena proses terbentuknya jembatan emosi tak berjalan maksimal. Minimnya dekapan, elusan, pandangan mata dan pancaran ASI membuat jalinan emosi keduanya ada jaraknya (rengang).
- HARUS KEMBALI BEKERJA - Sebenarnya bekerja bukan masalah, toh bayi dapat diberikan ASI yang diperah sewaktu ibunya di kantor. Secara prinsip ASI dapat bertahan 6-8 jam di suhu ruang dan 2x24 jam di dalam kulkas.
- ASI TIDAK KELUAR LAGI - Sebenarnya ASI tidak keluar lagi karena si ibu sudah tidak konsisten lagi memberikan ASI pada bayinya, maka secara perlahan-lahan producksi ASI akan terus menurun. Sebaiknya selama terus dirangsang, ASI pasti terus terjamin produktivitasnya.
- TAKUT BENTUK PAYUDARA BERUBAH - Ini cuma mitos, justru dengan memberikan ASI, payudara menjadi lebih kencang karena ada kontraksi otot dan kelenjar payudara.
- HAMIL LAGI - Banyak ibu menghentikan pemberian ASI setelah dirinya mengetahui dirinya hamil kembali.
- Bila benar-benar si ibu tidak bisa memberikan ASI karena kasus khusus, hilangkan rasa bersalah dalam hati. Agar tumbuh kembang si bayi tetap optimal, berikan cairan pengganti ASI yang terbaik dan stimulasi yang tepat. Sementara kelekatan emosi si ibu dan bayi dapat diperoleh dengan selalu menjalin komunikasi yang baik dan hubungan yang sehat.
- Jika masalahnya masih bisa tidak bisa diatasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemahaman dan tehnik yang benar sehingga masalah yang muncul bisa diatasi.
Nah, para pembaca Perkembangan Balita, semoga topik di atas bisa bermamfaat bagi Anda semua sehingga mampu memberikan pola asuh yang benar pada anak maupun balita. Salam bahagia...terima kasih.
Maaf mau bertanya Apakah hak asuh anak batal ke seorang ibu apa bila ibu sengaja tidak mmberikan asi padahal asi klr n bagus. N dulu ibu berusaha menggugur kan kandungan nya .
ReplyDelete