Pola Asuh Yang Tepat Bagi Anak

Pola Asuh Yang Tepat Bagi Anak
Pola Asuh Yang Tepat Bagi Anak
Perkembangan Balita - Kita tentu sepakat bahwa setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang sehat, cerdas dan berkepribadian baik seperti rajin, ramah, sopan, suka menolong, jujur, mandiri, dan sebagainya. Hanya saja sering kali tanpa disadari, kita melakukan berbagai kesalahan dalam mengasuh anak sehingga bentuk-bentuk kecerdasan dan kepribadian positif yang diharapkan, tidak muncul pada anak-anak. Padahal pola asuh anak yang tepat sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian anak.

Boleh jadi kesalahan dalam mengasuh anak dilakukan karena kita kurang pengetahuan. Ditambah lagi pola asuh anak yang kita terima dari dulu dari orang tua dianggap sebagai yang terbaik, karena terbukti kita berhasil menjadi "orang" seperti harapan orang tua. Nyatanya tanpa kita sadari, pola itu sudah tidak cocok lagi diterapkan untuk anak-anak zaman sekarang ini.

Nah, berbicara mengenai pola asuh anak, kita mengenal ada tiga macam, yaitu:

POLA ASUH OTORITER
Dalam pola asuh ini, peran dari orang tua sangat dominan dalam membentuk perilaku anak-anaknya artinya anak dipaksa untuk berperilaku displin dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang pendidikan, anak dituntut mencapai prestasi yang tinggi.  Tetapi dalam pola asuh otoriter ini, anak-anak tidak bisa mengungkapkan pendapatnya ataupun keberatannya, jadi anak tidak mempunyai hak untuk mengemukakan pendapatnya. Semua pendapat, nasehat dan perkataan orang tua harus dipatuhi sehingga anak menjadi anak yang penurut. Nah, apa akibatnya bagi si anak?

Si anak akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri karena kebebasannya terkekang.  Selain itu si anak menjadi pribadi yang rendah diri, tertutup terhadap lingkungan sekitarnya and tidak memiliki kreativitas sehingga anak tidak mempunyai keberanian untuk mencoba hal-hal yang baru.

POLA ASUH PERMISIF
Pola asuh ini berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter. Dalam pola asuh permisif  anak memiliki kebebasan yang besar dari orang tuanya sehingga anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Segala keinginan anak selalu dikabulkan oleh orang tuanya. Nah, apa akibatnya bagi si anak?

Akibat diberikan kebebasan yang besar dan segala keinginannya dikabulkan oleh orang tuanya, anak tidak mengetahui batasan-batasan yang jelas dalam melakukan aktivitasnya. Anak susah membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Anak menjadi memiliki rasa ego yang tinggi sehingga menjadi pribadi yang individualistik (tidak memikirkan akibat dari perilakunya pada orang lain). Anak hanya menuntuk haknya tetapi tidak mempunyai kewajiban, beban, disiplin dan hanya menjalankan segala yang ingin dilakukannya tanpa memiliki target yang jelas. Dampaknya, anak memilki prestasi  dan tingkah laku (sopan santun)yang kurang.

POLA ASUH OTORITATIF / DEMOKRATIS
Pola asuh ini merupakan perpaduan dari dua pola asuh di atas. Dalam hal ini,  orang tua memberikan disiplin dan tuntutan dalam kehidupan anak sehari-hari tanpa mengekang kebabasannya. Artinya anak boleh melakukan hal apapun sepanjang itu positip dan tidak merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain. Orang tua akan selalu memonitor dan memberikan arahan sesuai dengan standar mereka tanpa membatasi kebebasan anak dalam berkreativitas. Apabila ada hal-hal yang perlu disampaikan oleh si anak, pintu diskusi selalu terbuka bagi anak untuk memperoleh solusi dan nasehat dalam segala hal. Nah, apa akibatnya bagi anak dalam pola asuh otoritatif?

Anak-anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini akan tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga anak memiliki kepribadian yang kuat dan dapat mengembangkan segala kreativitasnya dengan baik. Dalam menyelesaikan segala hal atau masalah, segala sesuatunya diselesaikan secara musyawarah (demokratis) sehingga memperoleh hasil yang positip.

Dari ketiga pola asuh anak di atas, tidak mengherankan bahwa pola asuh otoritatif disebut sebagai pola asuh anak yang terbaik.

Nah, para pembaca Perkembangan Balita, semoga artikel di atas berguna bagi kita semua dalam memilih pola asuh yang benar pada anak-anak kita, karena salah menerapkan pola asuh berarti menghambat perkembangan anak. Terima kasih.

Comments